Cukuplah Allah Saja, Sabtu, 10 November 2012 - Permalink - 0 Comments
Cukuplah Allah
saja yang menjadi alasan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,
meskipun menjadi yang teristimewa di hatimu itu tidak mudah, namun menjadi
mulia di mata Allah ternyata jauh lebih sulit. Maka biarlah rindu ini aku
simpan rapat-rapat, agar tidak luput untuk kuucap di sela-sela doa, agar hati
tetap terjaga dan kian dimantapkan. Aku yang saat ini mungkin jauh dari
inginmu, jiwaku masih ingin bebas, lisanku belum kenal batas, dan pengetahuan
agamaku masih terbatas. Cukuplah Allah saja tempatku mengadu rindu tanpa pernah
kau tahu, karena aku tak mau kelihatan biasa-biasa saja di depanmu, maka
biarlah Allah saja yang membaikkanku di hadapanmu. Jalan kita masih panjang
untuk terus bercita-cita dan menuai harap. Seperti matahari yang tak pernah
kemana-mana, akupun demikian, hanya saja kita perlu menunggu agar malam cepat
larut dan terlewat. Cukuplah Allah saja yang menjaga dan mendamaikan hati kita,
tanpa perlu merasa takut kehilangan, karena takdir adalah sesuatu yang telah kita sepakati bahkan
jauh sebelum kita akhirnya dipertemukan kembali. Bukankah Allah Maha Baik,
meskipun cinta adalah kesakitan, jadikanlah ia sebagai penawar dosa-dosa kita.
“Harga diri seorang wanita terletak pada kepribadian,
kesholehan, dan kesantunannya.”
_Mama_
Maka biarlah aku
belajar mencintai Allah terlebih dahulu, menjadi mulia di hadapan Allah
terlebih dahulu agar bisa menjadi perhiasan yang paling indah di muka bumi ini,
lalu berusaha memantaskan diri untuk menjadi yang di sisimu atas campur tangan
dan keridhaanNya...
Malang, 10
November Pukul 1:47
Aku sama sekali tidak keberatan, ada keluarga dan
sahabat yang selalu menguatkan, tentu saja atas kehendak Allah aku diizinkan
untuk selalu berbahagia...Alhamdulillah :)
Label: Metamorfosa |