![]() ![]() Sabtu, 14 Januari 2012 - Permalink - 0 Comments ![]() Gue sengaja nggak nampilin video klip Bruno Mars yang asli, karena video klip lagu It will Rain rada nggak pantes buat dipajang di blog ini... Akhir-akhir ini, lagi seneng-senengnya dengerin lagu Bruno Mars yang judulnya It Will Rain, tapi Intan temen sekamar gue jauh-jauh hari udah ngingetin, "Ati-ati hlo Tiol....katanya lirik lagu It Will Rain itu ada yang memurtadkan." Waduwh...komentar Intan kok nyeremiin gitu yah??? Karena penasaran gue ulang-ulang tuh lagu sampai beberapa kali, setelah gue dengerin bener-bener , yeah...I've found it... Intan bener, dalam lagu It Will Rain memang ada sepenggal lirik yang janggal, walaupun sepenggal doang tapi big meaning banget, meaningnya udah jelas nggak baik... Kurang lebih liriknya seperti ini, ...There's no religion that could save me No matter how long my knees are on the floor So keep in mind all the sacrifices I'm makin' Will keep you by my side And keep you from walkin' out the door... *Buru-buru hapus dari Playlist* Pelajaran moral nomor lima, harus selektif dalam memilih lagu-lagu yang disukai, meskipun kedengarannya lagu itu easy listening dan enak banget buat didengerin at least buat pengantar tidur dan teman galau, mesti ati-ati, kadang ada niat terselubung di balik lirik-lirik lagu itu, yang punya tujuan-tujuan tertentu, misalnya merusak aqidah dan keyakinan kita terhadap agama yang sekarang kita yakini, terlebih lagi kalau lagu itu berbahasa asing, kadang-kadang kita suka nggak ngeh....asal aja nyanyi, tapi nggak ngerti artinya juga bisa bahaya....! Label: Curious Thing ![]() ![]() Minggu, 08 Januari 2012 - Permalink - 0 Comments ![]() Gimana jadinya nonton dua idola lo ada di televisi dengan format talk show dalam satu frame? Jawabannya adalah histeris! Itulah yang terjadi sama gue beberapa hari lalu, ketika sedang asik-asiknya beres-beres kamar, tiba-tiba Yoni dengan setengah teriak manggil-manggil nama gue, aselii waktu itu gue kaget banget, Yoni teriak sambil manggil-manggil nama gue seakan-akan gue pencuri sendal yang ketauan waktu menjalankan aksinya. Gue: “Kenapa Yon?” setengah kepala gue nongol ngeliatin ke arah kamar Yoni, Yoni buru-buru lari ke arah ruang TV Yoni: “Buruan ada Raditya Dika di Metro TV.” Spontan gue langsung lari juga ke ruang tv, dan teriak-teriak histeriis, beruntung Ibu kosnya cukup baik nggak ngusir gue sama Yoni, karena hari itu udah bikin kebisingan di kosan, teriak-teriak nggak jelas persis kaya orang yang lagi kesetanan. Entah kenapa hari itu gue bahagia banget bisa liat abang ganteng sedang diinterview mengenai buku barunya Manusia Setengah Salmon, di program 8-11 Show, dan yang lebih menggembirakannya lagi yang interview abang adalah Marissa Anita, salah satu anchor favorit gue di Metro TV. Berlipatgandalah kebahagiaan gue hari itu *eheum agak too much kayanya* Abang Raditya Dika ganteng banget di tv, gue bersyukur format acaranya adalah talk show, jadi dia nggak harus berdiri dan keliatan kontet di depan tv, hehehe... Awalnya, gue nggak berniat untuk beli buku terbaru abang, karena atas rekomendasi temen gue Michin yang naksir berat juga sama abang, buku terbaru abang nggak lebih lucu dari Marmut Merah Jambu, buku abang sebelumnya. Waktu dikasi tau gitu, gue cuma manggut-manggut aja. Selain itu kata Michin isi buku abang yang sekarang sebagian besar adalah isi timeline dia di twitter. Michin : “Pokoknya nggak surprise deh Ti.” Kata Michin meyakinkan gue. Tahun baru kemaren mama dateng ke Malang, gue berniat ajak mama ke Gramedia, karena sebagai fans berat abang rasanya tetep kurang kalau gue nggak beli bukunya abang, dengan mengajak mama ke Gramedia otomatis gue nggak perlu ngeluarin duit buat beli buku itu *maklum anak kosan perhitungan*. Apesnya, setelah sampai di Gramedia, bukunya ludes tak bersisa, gue pindah ke toko buku di MOG juga abis semua. Mama : “Emang kamu mau beli buku apa sih dek?” Gue: “Manusia Setengah Salmon, Ma.” Jawab gue singkat. Mama: “Apa itu??? Kuliah komunikasi kok belajar aneh-aneh kaya gitu, masak ada judul buku manusia setengah salmon?” Hening sejenak... Gue: “Bukan ma, itu bukan buku kuliah, itu bukunya Raditya Dika.” Seumur-umur gue kuliah sampai semester tiga kaya gini, gue masih nggak pernah berniat untuk beli buku-buku kuliah, gue mending fotokopi deh...alhasil buku-buku komedi dan novel semakin menumpuk di rak kamar kosan gue...hihihi Balik lagi ke acara 8-11 Show, resensi bukunya abang tampak menarik perhatian gue selama gue nonton acara itu, gue jadi tambah penasaran dan memutuskan untuk beli buku itu. Padahal dulu Semut pernah sms, Poes udah punya buku abang yang baru? Belum poes...aku emang nggak niat beli, bales gue... Biarin deh gue akhirnya beli buku Manusia Setengah Salmon juga. Malem harinya gue dianterin Fitri ke Gramedia Matos, Alhamdulillah buku abang udah terpampang jelas di display dengan jumlah yang cukup banyak. Dari luar toko, buku abang tampak berkilauan seperti berlian unlimited edition dan seolah-olah berkata, “Buruan beli gue sebelum kehabisan, cling...cling...cling....” gue beruntung, keluar dari Gramedia dengan selamat, gue nggak kebayang kalau aja gue beli waktu hari pertama kali buku itu terbit, keselamatan gue bakalan terancam karena rebutan sama abg-abg labil yang lain, bisa-bisa ada peristiwa jambak-jambakan dan tusuk-menusuk di Gramedia. Sekarang Manusia Setengah Salmon udah ada di tangan gue, chapter pertama yang gue baca adalah Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat, aseliii itu adalah tulisan paling cerdas yang pernah abang tulis selama kiprahnya menjadi penulis buku komedi, lanjut ke chapter Mencari Rumah Sempurna dan berakhir di chapter Manusia Setengah Salmon...empat jempoool buat abang tersayang, emang bener kata Michin, bukunya emang nggak selucu Marmut Merah Jambu, tapi gue lebih percaya bahwa abang memang bener-bener manusia baru di buku ini, manusia yang bisa jatuh cinta, patah hati, dan berusaha untuk move on... *aissh* seperti membaca rangkuman kisah cinta pribadi kalau baca ketiga chapter dalam buku abang ini, hehe...^^ Label: Curious Thing ![]() ![]() Minggu, 20 November 2011 - Permalink - 0 Comments ![]()
Imelda Remedios Visitacion Romualdez, lahir di sebuah propinsi Leyte dan besar di Tacloban pada 2 Juli 1929. Ia merupakan istri mendiang Mantan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos yang dikenal sangat diktator. Marcos menjabat sebagai presiden selama 20 tahun masa pemerintahan. Imelda dikenal dengan kehidupan glamornya sebagai Ibu Negara. Ia adalah seorang wanita pesolek dengan kecantikan dan suara emasnya yang mendunia. Ia selalu bernyanyi dalam setiap pidatonya. Imelda memang sosok yang penuh kontroversi. Imelda merupakan mantan juara dua Miss Philippines yang dijuluki "Muse of Manila" lantaran memprotes juri akibat kekalahannya di ajang bergengsi tersebut. Imelda seringkali diingat sebagai simbol keroyalan dan kekuasaan politik suaminya. Imelda sering diutus sebagai wakil suaminya dalam melakukan perjanjian diplomasi dengan beberapa negara , oleh karena itu Ia memiliki pengaruh yang cukup kuat selama sang suami menjabat sebagai presiden. Saat Marcos berkuasa, Imelda ikut ambil bagian dalam pemerintahan, Ia juga menjabat sebagai menteri transmigrasi dan ekologi. Dominasi first lady ini bahkan dinilai melebihi kekuasaan suaminya sebagai presiden. Karena itu Ia pun dicap sebagai diva politik. Imelda Marcos yang dikenal dengan julukan 'Kupu-kupu Besi' adalah simbol perlakuan korupsi luar biasa pada masa pemerintahan suaminya, Ferdinand Marcos. Imelda sangat gila belanja, belanja berlian, barang mewah, dan gedung-gedung indah nan mahal. Imelda dikabarkan punya koleksi permata terbesar di dunia. Sekali belanja di New York atau Roma, Imelda menghabiskan uang 5 juta dollar. Imelda bahkan punya 3.000 pasang sepatu, yang beberapa di antaranya dilapisi emas untuk membungkus dua kakinya. Tak heran, tahun 2009 lalu nama Imelda masuk dalam daftar “the greediest people of all time” atau orang terakus sepanjang sejarah versi majalah Newsweek.
Dengan jumlah sepatu yang mencapai ribuan pasang tersebut, Imelda akhirnya mendirikan sebuah museum sepatu koleksi pribadinya. Lokasi museum sepatu wanita yang menikah dengan Marcos tahun 1954 ini berada di tengah kota Makati. Bangunan bertingkat dua yang dijadikan museum, luasnya tak seberapa namun mampu menyimpan berbagai kolesi seperti; 3000 pasang sepatu milik Imelda berikut foto kapan - dimana - dengan siapa sepatu itu dipakai, sepatu ukuran raksasa yang menang dalam sebuah kontes, koleksi keramik mini berbentuk sepatu dari berbagai negara, alat menjahit sepatu, foto Imelda Marcos, Barong atau baju tradisional pria Philippina, fragmen pembuatan sepatu dan masih banyak lagi. Meskipun rezim Marcos telah berakhir sejak tiga dasawarsa lalu, Imelda Marcos tetaplah seorang wanita pesolek dengan kehidupannya yang glamor meski saat ini usianya telak menginjak 82 tahun. _Dari berbagai sumber_ Label: Curious Thing |